Selasa, 01 Desember 2015

Jurusan Teknik Industri



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Berbicara Soal Teknik Industri, pasti tidak asing lagi bagi kita sebagai Orang yang memilih jurusan Teknik Industri,apa lagi mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di Universitas Kristen Maranatha. Bahkan semester 1 menjadi Bahan ajar yang diberikan oleh Team Dosen MCU(Maranatha Cristian University),dimana Dosen-dosen Memberikan Modal dasar agar Mahasiswa mampu memahami arti /definisi Teknik Industri Itu sendiri.
So,Sebelum Kita Membahas Lebih dalam Lagi , kita harus tahu apa arti Teknik Industri itu. Banyak Orang bertanya , Apa sih Teknik Industri itu……..?


Nah, Teknik Industri adalah suatu Teknik yang mencakup bidang Desain, Perbaikan, dan Pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari Manusia, Bahan-bahan, informasi, peralatan dan Energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada Matematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu sistem.

Ini merupakan definisi yang saya ambil dari Mata Kuliah Pengantar Teknik Industri. Mungkin semua Sudah Pernah Mempelajari Teori Tersebut. Bagi orang mungkin merasa baru atau baru mendengar definisi yang saya paparkan,atau tidak Puas dengan Definisi tersebut, mingkin anda bisa mencari Info lain yang bisa Memuaskan anda. Dengan definisi yang saya berikan semakin menguatkan Ilmu Teknik Anda.
Jauh-jauh nih kita sudah Memberikan gambaran tentang Teknik Industri, mungkin diantara kita ada orang yang bertanya, “Dengar-dengar nih, matakuliah di Teknik Industri katanya susah amat,benar ngak tuh..?”
wahh….pusing juga jadinya jika mendengarkan pertanyaan tersebut.
Mungkin kita semua pernah bertanya seperti pertanyaan Yang saya paparkan. Menurut anda, jika mendengarkan pertanyaan tersebut, apakah yang anda jawab…? apakah yang anda berikan untuk memuaskan Orang tersebut.. tidak ada yang mudah, pasti sulit. Untuk menjalani semua itu tidaklah mudah . Namun Semua akan terasa mudah jika kita menjalaninya denganusaha dan kerja keras . Dan menganggap mata kuliah yang kita hadapi adalah Hal yang sudah pernah alami dalam Kehidupan sehari-hari. So semua pasti akan menjadi mUdah. Apakah masih ada keraguan dalam hati anda memilih jurusan Teknik Industri….?
Nah saya punya satu Kalimat yang saya ambil dari salah satu Media,dimana Seorang nara sumber berkata bahwa Calon mahasiswa haruslah jeli bila memilih jurusan di perguruan tinggi, calon mahasiswa juga harus melihat tantangan, peluang dan prospek suatu jurusan tersebut untuk lima tahun ke depan. Sebab selama kuliah rata-rata seorang mahasiswa akan menghabiskan waktu empat hingga lima tahun.
salah satu yang sangat prospek lima tahun mendatang adalah lulusan Teknik Industri. Dia menjelaskan, secara klasik Teknik Industri adalah untuk melayani sektor manufaktur. Deksripsi kerjanya adalah memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik. Jadi jangan ragu jurusan yang anda pilih saat ini.
Jurusan Teknik Industri adalah Prospek Kerja yang sanagt Dibutuhkan Di era Lima tahun kedepan. Anda Tidak salah Pilih.
Sebenarnya di jurusan Teknik Industri Ini apa saja yang kita pelajari selama Kuliah….(Sumber :Mata kuliah Pengantar Teknik Industri)
Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu :

1. Sistem Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia, mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.

2. Bidang keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik.

3. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.
Prospek Lulusan Teknik Industri.
Seorang lulusan Teknik Industri memiliki prospek kerja di bidang yang sangat luas antara lain adalah 

1. Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu

2. Bidang teknologi informasi

3. Bidang pemasaran/manajemen bisnis

4. Bidang industri manufaktur

5. Bidang konsultasi manajemen

6. Bidang manajemen sumber daya manusia

7. Bidang pendidikan (dosen/peneliti)

8 . Dll

Jadi inti dari teknik industri adalah teknik yang mempelajari tentang sistem…
Berarti Sistem yang didalamnya ada faktor orang dan teknologi yang saling berhubungan.
Kalau di teknik-teknik lain kan kita harus mempelajari satu bidang itu sampai sedalam-dalamnya.Kita ambil Contoh Teknik Kima belajarnya hanya masalah kimia doank .Akan tetapi kalau di teknik industri ,masing-masing ilmu di teknik di Pelajari semua. Lalu setelah kita tau dasarnya ilmu itu saatnya tugas kita untuk mengoptimasi ilmu-ilmu tadi kedalam sebuah sistem. Nah seterusnya kita dalamin sistemnya sampai kita Memahaminya.
Perlu kita ketahui seorang Industrial Engineer itu memiliki peran yang penting dalam sebuah perindustrian,bayangkan saja kabarnya seorang Industrial Engineer yang handal dalam mengoptimasi biaya produksi pabrik skala besar,sanggup memotong biaya-biaya yang tdk diperlukan,memperbaiki alur produksi,meminimalisasi kerugian dan barang dll,Sehingga kabarnya bisa menghemat sampai Miliaran rupiah Lo…. Maka jangan heran kalo para lulusan teknik industri udah kerjanya enak, gajinya juga cukup menggiurkan( gak salahkan,lawong udah dihemat sampai miliaran rupiah pasti gajinya juga lumayan)..Hmmm.
Kuliah disini terbilang cukup melelahkan ,kata senior banyak tuga yang membuat kita stress .Sumpah deh gk bohong ,saya sudah memulai mengalami cerita yang diberikan Senior kepada saya.
Kita tahu Teknik Industri tidak lah sesederhana .Industri is more compex ,more beautiful(Banyak Cewek yang cantik, Pada Lucu dan Imut-Imut SemuaI ) hahah. Jurusan Teknik Industri adalah Intinya cuman belajar What is SYSTEM ? tapi kita juga blajar tentang manajemen, ekonomi, Kalkulus, fisika, Statistika, ergonomi.APK,ProsesManufaktur,Merancang Organisas. Juga Belajar Fisikologi lo….
Kebanyakan lulusan Teknik Industri sekarang jadi manajer-manajer di Perusahaan terkenal baik di luar maupun di dalam negeri. Meskipun kelak saya ingin Berwirausaha(Entrepreneur)hahahhaha. Karna Di Mentawai Mendirikan Perusahaan Besar sangat lah tidak cocok,karna Mentawai hanyalah sebuah Pulau kecil yang terbagi bagi. Pt.Perkebunan Sawit aja dilarang,apalagi Perusahaan yang berskala besar Wekekwekwke.
Banyak lah keuntungan masuk disini peluang hidupmu sangat besar..gak akan nyesel deh saya Jamin..hahha,…
Sekian dari saya semoga ada nilai dan manfatnya bagi kita semua.
Semangat Fiva,fiva,Fiva teknik uhkkkk


Dari : Palikerei Teretbara Sarokdog

Kamis, 24 September 2015

Rumah Tradisional Mentawai

UMA (Rumah Tradisional Masyarakat Mentawai)
Oleh: Palikerei Sarokdog

Uma sebagai hunian tradisional di Mentawai kini kian terpinggirkan. Tidak banyak lagi masyarakat Mentawai yang tinggal di Uma terutama di Pulau Sipora dan Pagai Utara ataupun Selatan. Uma masih bisa ditemukan di Pulau Siberut terutama di sepanjang aliran sungai Silaoinan.
Uma yang merupakan pola permukiman atau perkampungan bagi tiap suku yang ada di Mentawai. Di aliran sungai Silaoinan, terdapat sejumlah uma dari beberapa suku diantaranya Uma Tetebburuk, Sabeileppa’ dan Sagulu. 
Secara fisik, Uma berbentuk rumah panggung dengan ukuran relative besar dan memanjang ke belakang. Uma harus dibuat berukuran besar sebab Uma tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal namun juga menjadi ntempat berkumpul dan bermusyawarah bagi seluruh anggota suku. Di Uma juga biasa digelar pesta adat (punen).
Di sekitar Uma, biasanya juga berdiri rumah-rumah lain yang lebih kecil dan sederhana yang disebut sapou atau lalep. Setiap sapou atau lalep dihuni satu keluarga inti yang merupakan anggota Uma.
Dalam proses mendirikan Uma, orang Mentawai tidak menggunakan paku. Kekuatan konstruksi didapat dari sistem sambungan silang bertakik dan sambungan berpasak yang piawai.
Langkah awal sebelum mendirikan Uma, dilakukan panaki yakni ritual meminta izin pada roh-roh di sekitar hutan di lokasi Uma yang akan didirikan. Setelah ritual panaki dilakukan, maka dilanjutkan dengan mengumpulkan bahan-bahan. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pria dewasa, bahan yang dikumpulkan antara lain kayu pohon yang dianggap bagus dan kuat untuk dijadikan tonggak dan papan. Sementara kulit pohon dapat dijadikan dinding Uma. Penebangan pohon dilakukan selektif dan dipilih jenis, besar dan kekuatannya.
Alat yang digunakan untuk menirikan Uma diantaranya oggut (beliung atau kampak untuk menebang pohon), tegge (parang) untuk memotong bahan-bahan dari bamboo atau pohon, tainuktuk (sejenis pahat untuk melubangi kayu atau tonggak), balugui (pisau kecil untuk meraut rotan), panusru (ketam kayu berbentuk seperti oggut).
Pendirian Uma dilakukan tiga tahap; pertama pendirian pondasi dan kerangka. Yang pertama dikerjakan adalah mendirikan tonggak sebagai pondasi Uma. Ada dua ukuran tonggak yaitu tonggak besar danpanjang (uggla) dan tonggak pendek (tumandei). Kedua tonggak dibuat dari batang pohon yang kuat dan tahan air. Setelah pemancangan uggla, dilanjutkan dengan memasang pagetaet, lalu tumandei dan diteruskan memasang po’po’. Selanjutnya memasang kerangka bagian atas Uma yaitu bai-bai, kemanen, siaukenen dan bubuk.
Tahap kedua, pemasangan atap (tobat), lantai (batlelengan) dan dinding (bagian samping dan belakang). Tobat biasanya dibuat dari daun sagu, bamboo dan rotan. Sementara bahan untuk lantai berasal dari pohon ariribuk. Pemasangan dinding dilakukan searah jarum jam yaitu dimulai dari sisi sebelah kanan, lalu bagian belakang dan diteruskan sisi sebelah kiri.
Tahap ketiga, pemasangan dinding bagian depan dan lantai Uma. Bagian terakhir membuat gare, sau-sau (pintu Uma), sabbau dan sailau.
Setelah pembuatan Uma selesai diadakan punen sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan karena semua proses pembanguna Uma telah selesai. Selain itu punen ditujukan untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh anggota Uma. Punen Uma diadakan dengan berbagai ritual yang dipimpin Sikebbukat Uma. Ritual pertama adalah pasibitbit atau pengusiran roh-roh jahat. Setelah pasibitbit, dilakukan panaki yakni ritual meminta izin pada rohroh untuk mengadakan pesta agar roh-roh tersebut tidak menganggu pesta mereka. Pada saat itu juga dipasang kinumbuk yang fungsinya untuk melakukan upacara panaki selanjutnya.
Setelah itu diadakan upacara Katugurut Uma yaitu upacara menempati Uma baru. Pesta diadakan beberapa hari dimana hari terakhir diadakan liatlajuk dimana sikebbukat uma memberkati daun-daun yang biasa ditanam sebagai mata pencarian seperti daun nilam, daun sagu.
Pada malam harinya, kaum perempuan pergi pangisau atau mencari ikan di sungai sementara para laki-laki berburu monyet atau rusa ke hutan. Hasil buruan lalu diperiksa, jika bagian jantungnya dinilai member pertanda baik, maka hewan buruan dibawa pulang, jika tidak maka perburuan dilanjutkan. Daging binatang hasil buruan disimpan untuk dimakan bersama anggota Uma sementara daging binatang yang membawa pertanda baik diberikan kepada anak lelaki yang belum menjalani eneget (pengenalan kegiatan berburu bagi anak laki-laki).
Seluruh tengkorak buruan yang didapat lalu dipajang di abak manang yang akan menjadi symbol suku dalam berburu.

Rabu, 23 September 2015

KEINDAHAN MENTAWAI



oleh : Palikerei Sarokdog
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berbicara tentang Mentawai, mungkin asing bagi sebagian orang yang belum mengenal Mentawai, bahkan mendengar kata Mentawai pun tidak pernah sama sekali. Ternyata benar, tidak semua orang tahu Mentawai itu seperti apa. Dan saya sudah membuktikannya selama menuntut ilmu di sebuah Perguruan Tinggi Swasta Universitas Kristen Maranatha Bandung. Selama kuliah hampir tiga tahun ini,teman-teman yang berasal satu jurusan dengan saya masih banyak yang bingung dan bertanya-tanya tentang Mentawai.
Apa benar sebagai warga negara Indonesia tidak mengenal Mentawai sama sekali?. Apa benar Kepulauan Mentawai itu tidak ada dalam peta Indonesia? Sehingga sampai saat ini tidak tahu sama sekali tentang keberadaan Mentawai. Padahal Mentawai itu unik dan menyimpan nilai estetika yang sangat luar biasa loh.. Apakah anda tidak tertarik mengenal keunikan dan Keindahan Mentawai?.
Mentawai berada dibagian paling barat Pulau Sumatera yang terdiri atas 70 pulau dan pulau. Diantara pulau-pulau tersebut ada 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni,yaitu Pulau Siberut,Pulau Sipora,Pulau Pagai Utara, Pagai Selatan yang mayoritas dihuni oleh suku asli Mentawai. Masing-masing 4 pulau besar tersebut memiliki intonasi bahasa yang berbeda-beda, tradisi yang berbeda-berbeda-beda,nama suku yang beragam, dan kehidupan sosial yang beragam pula,unik bukan.?
Mungkin itu adalah sekilas gambaran tentang Mentawai. Nah apakah anda juga ingin mengetahui keunikan dan nilai estetika Mentawai lainnya..?
Di Mentawai banyak hal-hal unik dan indah yang mestinya anda ketahui, diantaranya;


1. Sikerei atau Dukun(dokter Mentawai)


Sikerei atau dukun dilingkungan masyarakat Mentawai memiliki peran penting, mereka (Sikerei) adalah orang memiliki keahlian dalam pengobatan. Bahan bahan obat-obatan yang digunakan bukan obat yang sering kita lihat dirumah sakit atau poliklinik , tetapi bahan baku yang digunakan diambil dari berbagai tanaman yang ditumbuh di hutan Mentawai.

Meskipun mentawai sekarang sudah menjadi Kabupaten, puskesmas dan pustu sudah sampai ke desa-desa, namun Sikerei tetap tidak hilang dari keseharian masyarakat Mentawai terutama daerah Siberut(Pulau Siberut) yang memiliki budaya yang kental.
Untuk menjadi Sikerei tidak hanya laki-laki saja tetapi perempuan juga ada yang menjadi sikerei.
Untuk menjadi Sikerei(dukun) biasanya pada orang-orang tertentu saja, dan tidak semua orang Mentawai harus menjadi Sikerei. Karena mereka yang menjadi Sikerei biasanya merupakan faktor keturunan, mereka(Sikerei) harus melewati berbegai tahapan ritual khusus seperti mukeikei(berpantang). Untuk proses pengobatan dilakukan ketika bahan ramuan yang dikumpulkan sudah lengkap dan selanjutnya pengobatan diawali dengan tarian turuk laggai yang menggunakan bahasa Sikerei. Biasanya yang bisa memperjemahkan bahasa tersebut cuma mereka(Sikerei) saja.



2. UMA (Rumah Adat Tradisional Mentawai)

Struktur sosial tradisional masayarakat Mentawai adalah kebersamaan, mereka tinggal di rumah besar yang disebut juga “UMA” yang berada di tanah-tanah suku. Seluruh makanan, hasil hutan dan pekerjaan dibagi dalam satu Uma.Uma biasanya dihuni oleh 5 hingga 7 kepala keluarga dari keturunan yang sama.Uma menjadi pusat kehidupan bagi suku Mentawai. Di dalam Uma itulah, suku Mentawai tinggal, untuk menyelenggarakan pertemuan dan melaksanakan berbagai macam acara adat, seperti penikahan dan pengobatan. Uma juga menjadi tempat untuk menyembuhkan anggota keluarga jika ada yang sakit. Uma adalah rumah besar yang berfungsi sebagai balai pertemuan semua kerabat dan upacara-upacara bersama bagi semua anggotanya.



Uma terbuat dari kayu kokoh dan berbentuk rumah panggung yang dibawahnya digunakan sebagai tempat pemeliharaan ternak seperti babi. Selain UMA,ada juga macam bangunan lain yang disebut LALEP yang diperuntukan bagi suami istri yang sah secara adat. Bagunan lainnya adalah RUSUK (pondok) biasanya diperuntukan bagi anak-anak muda dan bebas untuk digunakan siapa saja.
Banyak wisatawan asing dan lokal yang datang ke Mentawai hanya untuk melihat bentuk dan design dan struktur UMA tersebut sebagai bahan untuk penelitian. Hebat bukan..?

3. Tato Mentawai

Banyak keunikan yang dimiliki oleh Mentawai salah satunya adalah Tato. Bagi orang Mentawai, tato merupakan busana abadi yang dapat dibawa mati. Atau, dengan kata lain, tato tradisi orang Mentawai hanya menjadi sebuah karya seni selama manusia yang memakainya hidup. Di Mentawai, tato dikenal dengan istilah titik. Tato atau titik merupakan sebuah karya seni yang sangat unik dan luar biasa karena memenuhi seluruh tubuh, mulai dari kepala sampai kaki.


Dikutip dari http://daerah.sindonews.com/ Suku Mentawai dikenal sebagai bangsa Proto Melayu, yang datang dari daratan Asia (Indocina), pada zaman Logam (1500 SM-500 SM). Dari situ, bisa disimpulkan bahwa tato Mentawai yang tertua di dunia, bukan tato Mesir yang baru dikenal pada 1300 SM.
Salah satu fungsi dari tato di Mentawai adalah menunjukkan identitas diri dan perbedaan status sosial seseorang. Selain berfungsi sebagai identitas diri, tato merupakan simbol keseimbangan alam. Benda-benda seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di atas tubuh. Mengapa orang Mentawai menggambarkan simbol-simbol dari alam? Lantas kapan orang Suku Mentawai boleh di Tato.? Mentawai menunggu kunjungan anda.......

4. Surfing


Mentawai dikenal sebagai surganya peselancar. Mengapa demikian? Karena Mentawai terkenal dengan laut yang menakjubkan dengan gulungan ombak yang indah. Dan selalu dicari oleh para peselancar diberbagai penjuru dunia.


Banyak peselancar yang tertarik datang ke Mentawai untuk bermain surfing hanya karena gulungan ombak yang menantang dan ekstrim. Sehingga sampai saat ini di Mentawai sendiri surfing telah menjadi ikon wisata bahari. Bagi para peselancar Mentawai atau Kepulauan Mentawai adalah surganya para peselancar sebagai tempat yang sempurna untuk menguji adrenalin. Apakah anda juga tidak tertarik bermain surfing di Bumi Sikerei Mentawai?

5. Air Terjun Kulukubug


Kulukubug merupakan salah satu tempat wisata yang banyak digemari oleh masyarakat Mentawai. Kulukubug(air terjun) berada diwilayah Sarereiket Dusun Kulukubug Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan.

Berada antara Dusun Rokdok dan Dusun Madobag. Air terjun Kulukubug dengan dua tingkatan setinggi 70 meter membuat pada wisatawan luar negeri maupun wisatawan lokal banyak yang datang hanya untuk menikmati keindahan yang ada. Luar biasa bukan.?

Mentawai dikenal sebagai daerah kepulauan yang memiliki sejumlah potensi alam yang dapat membuat pengunjungnya kagum atas keunikan dan keindahan yang dimiliki. Tidak hanya pada Sikerei(dukun),Rumah adat, Tato, atu pun Surfing tetapi banyak hal lain yang mesti anda ketahui, seperti Satwa Endemik,kehidupan sosial dan yang paling penting adalah adat istiadat yang selama ini ditekuni oleh masyarakat Mentawai.
Jadi bagaimana Sobat, apakah anda juga tertarik untuk mengunjunginya?

Senin, 04 Mei 2015

Suku Mentawai Di Pulau Siberut, Sumatera Barat




Pulau Siberut adalah salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Pulau ini di yakini merupakan pulau terbesar yang ada di Kepulauan ini. Berada di lepas pantai daerah Sumatera Barat yang dipisahkan oleh bagian Selat Mentawai.
Berkunjung ke Pulau Siberut ini, kamu harus menempuh perjalanan sekitar 155 km dari kota Padang. Perjalanan dapat ditempuh dengan menaiki perahu ini akan memakan waktu yang cukup jauh. Namun, selama di perjalanan, kamu akan puas dengan suguhan alam yang eksotis. Untuk para penjelajah, alam disanan menjadi tantangan tersendiri untuk ditelusuri lebih dalam.
Sesampai di Pulau ini, kamu akan disambut dengan pesona kehidupan alam di Taman Nasional Siberut. Berada disana, kamu mendapat pengalaman baru dengan beragamnya budaya, adat istiadat, dan alam dari Suku Mentawai yang menjadi penduduk asli di Pulau ini. Kehidupan mereka yang terisolasi dari dunia luar menjadi daya tarik wisata terbesar bagi Pulau ini.
Menurut sejarah, Suku Mentawai ditemukan di tahun 1621 oleh warga Belanda yang datang ke Indonesia. Awalnya, masyarakat ini adalah penduduk Nias. Mereka bermigrasi menuju Pulau ini dan akhirnya tinggal disana. Dari waktu ke waktu, kehidupan mereka terisolasi dari peradaban luar hingga berabad-abad lamanya.
Kehidupan alam yang disajian dalam Taman Nasional Siberut menjadi gambaran kehidupan Suku ini. Mereka tinggal di rumah panggung yang dibangun dari kayu. Satu rumah panggung biasanya dihuni beberapa kepala keluarga. Hidup bersama dalam satu atap.


Karena terisolasi dari peradaban, masyarakat ini masih menanamkan tradisi turun-temurun dari  leluhur mereka. Dengan bahasa, budaya, dan adat istiadat tersendiri dan berpaham animisme. Pakaian mereka sendiri masih berbahan alami yakni dari kulit pohon sukun untuk laki-laki dan rok dari daun pisang untuk wanita. Ciri khas suku ini yakni dengan tato di sekujur tubuh.
Hidup dari beternak dan berburu yang menjadi makanan sehari-hari. sehari-harinya mereka melakukan pekerjaan seperti membuat sagu, menato tubuh, membuat racun panah, melaksanakan ritual adat, pengobatan oleh dukun, dan menjahit pakaian tradisional.
Jika kamu berniat mengunjungi Pulau Siberut, kamu harus menjelajahi Taman Nasional Siberut, setelah mendapat izin dari Kantor Taman Nasional ini. Biasanya dibuka jadwal pelayaran reguler dari dan menuju Padang. Perjalanan ini cukup menantang karena melewati hutan, tanah berlumpur, dan pepohonan khas daerah tropis. Tertantang bertualang ke sana?

Masura Bagata

SUKU MENTAWAI

Sumber ; http://kebudayaanindonesia.net

Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang memiliki banyak kekhasan. Suku tersebut adalah Suku Mentawai. Suku Mentawai terdapat di Kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Dalam beberapa pandangan tentang asal usul masyarakat Mentawai, ada yang mengatakan bahwa masyarakat Mentawai berada dalam garis orang polisenia. Menurut kepercayaan masyarakat Siberut, nenek moyang masyarakat Mentawai berasal dari satu suku/uma dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah menjadi beberapa uma/suku.
Secara geografis, letak kepulauan Mentawai berhadapan dengan Samudera Hindia. Jarak kepulauan Mentawai dari Pantai Padang lebih kurang 100 kilometer.  Secara turun temurun, suku Mentawai hidup sederhana di dalam sebuah Uma. Uma merupakan rumah yang terbuat dari kayu pohon. Arsitektur bangunan rumah Mentawai berbentuk panggung.

Masyarakat Mentawai banyak tinggal di kampung-kampung. Kampung yang terletak di pinggir sungai pedalaman meski ada yang berada di pinggir pantai. Tiap kampung terdiri dari tiga sampai lima wilayah yang disebut perumaan, yang berpusat pada satu rumah adat yang besar atau Uma. Suatu Uma merupakan bangunan yang besar dan megah. Panjang Uma mencapai hingga 25 meter dan lebarnya berkisar 10 meter. Kerangka Uma terbuat dari kayu bakau, lantainya dari batang nibung, dinding rumahnya dari kulit kayu, sedangkan atapnya dari daun sagu. Fungsi dari Uma sendiri adalah sebagai balai pertemuan umum untuk upacara dan pesta adat bagi anggota-anggotanya yang semuanya masih terikat hubungan kekerabatan menurut adat
Agama/kepercayaan masyarakat Mentawai adalah Arat Sabulungan. Arat berartiadat dan Sabulungan berarti bulu. Agama ini memiliki pandangan bahwa segala sesuatu yang ada, benda mati atau hidup memiliki roh yang terpisah dari jasad dan bebas berkeliaran di alam luas. Saat ini agama masyarakat Mentawai sudah bervariasi. Hal ini mengingat sudah banyak yang memeluk agama Islam atau Kristen. Dalam pemahaman masyarakat Mentawai bukan manusia saja yang memiliki jiwa.  Hewan, tumbuh-tumbuhan, batu, air terjun sampai pelangi, dan juga kerangka suatu benda memiliki jiwa. Selain jiwa, ada berbagai macam ruh yang menempati seluruh alam semesta, seperti di laut, udara, dan hutan belantara.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Mentawai menerapkan prinsip kesederhanaan. Hal itu terlihat dari cara berpakaian tradisional masyarakat Mentawai. Para lelaki mengenakan Kabit yakni penutup bagian tubuh bawah yang hanya terbuat dari kulit kayu. Sementara bagian tubuh atas dibiarkan telanjang.  Untuk para wanita, mereka menutup tubuh bagian bawah dengan memakai untaian pelepah daun pisang hingga berbentuk seperti rok. Sementara untuk tubuh bagian atas, mereka merajut daun rumbia hingga berbentuk seperti baju.
Dalam hukum adat Masyarakat Mentawai terdapat pandangan mengenai hutan. Masyarakat Mentawai memiliki kepercayaan bahwa kawasan seperti hutan, sungai, gunung, perbukitan, hutan, laut, dan rawa memiliki penjaga yaitu mahluk halus isebut lakokaina. Mereka yakin lakokaina ini sangat berperan dalam mendatangkan, sekaligus menahan rezeki.
Dalam melakukan kegiatan beerburu, pembuatan sampan, merambah/membuka lahan untuk ladang atau membangun sebuah uma maka biasanya dilakukan secara bersama oleh seluruh anggota uma dan pembagian kerja dibagi atas jenis kelamin. Setiap keluarga dalam satu uma membawa makanan (ayam, sagu, dll) yang kemudian dikumpulkan dan dimakan bersama-sama oleh seluruh anggota uma setelah selesai melaksanakan kegiatan/upacara.

Masyarakat Mentawai bersifat patrinial dan kehidupan sosialnya dalam suku disebut "uma". Struktur sosial tradisional adalah kebersamaan, mereka tinggal di rumah besar yang disebut juga "uma" yang berada di tanah-tanah suku. Seluruh makanan, hasil hutan dan pekerjaan dibagi dalam satu uma. Kelompok-kelompok patrilinial ini terdiri dari keluarga-keluarga yang hidup di tempat-tempat yang sempit di sepanjang sungai-sungai besar. Walaupun telah terjadi hubungan perkawinan antara kelompok-kelompok uma yang tinggal di lembah sungai yang sama, akan tetapi kesatuan-kesatuan politik tidak pernah terbentuk karena peristiwa ini. Struktur sosial itu juga bersifat egalitarian, yaitu setiap anggota dewasa dalam uma mempunyai kedudukan yang sama kecuali "sikerei" (atau dukun) yang mempunyai hak lebih tinggi karena dapat menyembuhkan penyakit dan memimpin upacara keagamaan.
Masyarakat Mentawai memiliki dua mata pencaharian utama, yaitu berburu dan berladang. Dimana dalam berburu mereka menggunakan peralatan seperti busur dan panah, dimana alat-alat tersebut dibuat sendiri dari kayu-kayu yang ada di hutan dengan cara-cara yang tradisional dan dilumuri dengan racun buatan mereka sendiri. Dalam berladang, khususnya dalam berladang sagu, suku Mentawai juga menggunakan peralatan-peralatan tertentu.  Seperti yang kita ketahui sebelumnya, dalam menanam sagu harus disertai dengan tahapan-tahapan tertentu. Seorang warga sedang berburu dengan busur dan panah, sambil mencoba mendengarkan suara buruan. Alat-alat serta sistem teknologi mereka pun dalam berladang dapat dikatakan masih tradisional seperti: tegle, suki, lading, kampak.

Tradisi keharmonisan dengan Alam Suku mentawai


Posted: by  Bunaken. co.id


Kepulauan Mentawai berada di Samudera Hindia, sekitar 100 km di sebelah barat Padang.

Terletak di lepas pantai Padang, Sumatera Barat, Indonesia, Kepulauan Mentawai terdiri dari beberapa pulau, dan pulau pulau utamanya adalah: Siberut (yang terbesar), Sipora, Pagai Selatan dan Pagai Utara. Kesulitan dalam komunikasi dan transportasi membuat pulau Siberut sangat terisolasi.




Menjelajahi Hutan di Pulau Siberut di bagian barat lepas pantai Sumatera Barat,perjalanan akan di suguhi dengan pemandangan dan hutan yang indah berlimpah dengan tanaman unik dan satwa liar. disamping anda akan bertemu dengan orang-orang Siberut,para pemburu tradisional.
merupakan suatu hal yang menarik dimana kita bisa berinteraksi langsung dengan penduduk asli Mentawai yang tinggal di pedalaman yang masih terisolasi, dan masi mempertahankan Tradisi kuno mereka. di hutan perawan ini dihuni oleh sejumlah spesies hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, beberapa di antara mereka adalah kera.
Orang Mentawai secara tradisional merupakan kelompok patrineal dan kehidupan sosial berpusat di sekitar UMA (Rumah Keluarga Tradisional). dalam Rumah (Uma) terdapat sekitar 30 sampai 80 anggota Terbagi dalam unit keluarga inti, yang disebut sebagai Lalep. Karena adanya gesekan internal mereka berpisah dan membentuk kelompok baru atau satu keluarga.
Masyarakat Mentawai menganggap bahwa manusia dan alam sama, dalam arti keduanya harus mendapat perlakuan yang sama,Mereka percaya bahwa semua benda hidup, Manusia, tumbuhan dan hewan memiliki roh. dan dukun(Kerei) merupakan Satu-satunya juru bicara mereka dan bertanggung jawab untuk komunikasi dengan roh. Kerei ini, dipanggil untuk menyembuhkan orang sakit,bahkan mengembalikan keharmonisan komunitas mereka , maupun hal hal yang berkaitan dengan roh dilingkungan mereka.
Di tempat ini Anda Dapat bertemu langsung dengan Kerei (Dukun Obat) di Uma (rumah keluarga tradisional). dimana Anda akan mendapatkan wawasan yang unik di dalam kehidupan komunitas yang masih mempertahankan sistem kepercayaan yang didasarkan pada hidup dalam keharmonisan dengan alam.(GS)

Sekilas Sarereiket




Sarereiket sebuah daerah yang terletak jauh dari keramaian. Daerah ini terletak di Kecamatan Siberut Selatan kbupaten Kepulauan Mentawai. Sarereiket memiliki wilayah yang luas dan secara otomatis juga memiliki sumber daya alam serta potensi untuk wisata. Daerah Sarereiket memiliki dua desa, yaitu Desa Madobag dan Matotonan. Untuk mencapai daerah tersebut dibutuhkan sampan atau mesin longtile selama 3-4 jam menuju hulu sungai Muara siberut.


Sarereiket memiliki budaya yang unik. Kehidupan tradisional membuat sistem budaya adat sangat kental. Kalau kita mencari budaya yang asli, maka Sarereiketlah tempatnya. Disana ada Sikerei, Uma adat yang masih utuh serta kehidupan sosial yang tradisional.

Alamnya yang utuh, udara yang segar, air yang jernih itulah identitas daerah Sarereiket sehingga kita selalu ingin berkunjung ke sana.

Desa Madobag-Sarereiket

Terbayang dalam pikiran saya betapa serunya perjalanan jika nanti menuju Desa Madobag-karena memang dari cerita-cerita yang saya dengar, medan yang ditempuh untuk sampai ke sana sangat berat dan menantang, apalagi menggunakan sepeda motor.Madobag adalah salah satu desa yang masuk dalam cakupan wilayah Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Desa ini terdiri atas tiga dusun yaitu Rogdog, Madobag, dan Ugai. Lebih kurang jarak 20 km harus ditempuh dari Muara Siberut-ibukota Kecamatan Siberut Selatan-untuk sampai ke sana lewat jalur darat dan sungai. Akses perjalanan darat dan Sungai untuk sampai ke desa ini memang baru “lancar” sejak tahun lalu ketika jalan Pembangunan Prasarana Desa (P2D) dibangun. Namun seperti “lazimnya” proyek jalan (pemerintah), belum genap setahun, jalan ini sudah hancur. Akibatnya tentu saja akses ke sana jadi terganggu. Sebelumnya, untuk mencapai desa Madobag, harus melewati sungai Rereiket dengan menggunakan sampan pongpong dan itu memakan waktu kurang lebih lima sampai enam jam perjalanan,rasanya lumayan lama lah hehehh…….Rusaknya prasarana jalan tersebut memang sangat disayangkan. Perjalanan (darat) ke Madobag yang semestinya bisa ditempuh dalam waktu (lebih kurang) 45 menit-dengan jalan bagus tentunya-menjadi lebih lama, kurang lebih 2½ jam perjalanan-kalau tidak hujan. Ya, kalau mendengar cerita-cerita dari masyarakat, saya pun maklum kalau pada akhirnya jalan P2D itu bernasib seumur jagung.Lokasi pembangunan jalan P2D itu adalah rawa-rawa-yang selalu tergenang air dan tentu saja tingkat keasaman tanahnya juga tinggi. Seharusnya dengan kondisi begitu, pemerintah (kecamatan) bisa menyiasati bagaimana caranya membuat jalan tersebut agar bisa tahan lama, setidaknya masih tetap bagus sampai lima tahun ke depan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Belum lagi lemahnya pengawasan dari pemerintah (kecamatan) juga berangan besar membuat jalan itu cepat rusaBiaya P2D ada lagi setiaap bulan atau tahunnya.Dari informasi dari masyarakat, jadi sebelum jalan itu disemen, dibagian bawahnya diberi alas kayu/papan terlebih dahulu. Kayu-kayu/papan-papan tersebut kemudian ditutupi dengan pasir. Setelah itu, barulah jalan tersebut ditutup dengan campuran semen dan material. Campuran semen dan material yang tidak sebanding tentu saja juga berperan besar terhadap cepatnya jalan ini rusak. Ya, mungkin saja campuran yang dibuat adalah 1:10. Atau bahkan 1:15. Seharusnya dengan kondisi pembangunan-apalagi rawa-rawa-begitu, campuran yang ideal antara semen dan material adalah 1:3 atau 1:4. Selain itu, sistem pengaliran air di lokasi pembuatan jalan itu juga tidak beres. Di sebelah kiri dan kanan jalan tersebut tidak dibuatkan bandar-padahal itu jelas-jelas daerah rawa. Akibatnya genangan air rawa tersebut tentu saja akan menutupi badan jalan. Belum lagi kalau hujan turun. Itulah yang semakin menambah cepat hancurnya jalan P2D yang sudah dibangun itu. Saat ini yang tersisa dari jalan P2D tersebut hanyalah kayu/papan kecil-yang dijadikan alas jalan. Jika hujan lebat turun selama beberapa hari, maka kayu-kayu tersebut akan terapung. Dengan kondisi medan seperti itu, jelas saja perjalanan ke Madobag akan selalu seru dan menantang.
Ya, Madobag hanyalah satu contoh daerah tertinggal-dari sekian banyak desa tertinggal lainnya di Mentawai, bahkan daerah lain di seluruh pelosok nusantara juga -yang butuh perhatian lebih pemerintah, baik itu pemerintah daerah, provinsi, bahkan pusat. Saya yakin masyarakat di Madobag-dan daerah tertinggal lainnya di Indonesia-juga ingin mengecap kemajuan dan hidup yang sejahtera. Jadi jangan Merasa bahwa Desa Madobag adalah adlah desa yang tertinggal atau daerah primitif,juga Desa madobag Menyimpan Sejuta Karya Budaya Mentawai yang sampai saat ini masi di pertahankan, baik Adanya sikerei BudayaKehidupannya ,yang Masi ada seni dan kecintaan yang berpaud pada budaya Mentawai..Jadi Desa Madobabg Juga Memilki Estetika Tersendiri yang tidak dimilki Orang lain,.Soooo….. Madobag ,Rokdog,Ugai Pasti Kan Maju dan Berkembang Suatu Saat nanti.,.
Majulah Sarereiket, majulah Desa Madobag.

Bumi Sikerei Sarereiket

palik: // Sarereiket Menyimpan Banyak Cerita yang belum dikenal oleh banyak Orang , bahkan Orang Mentawai Sendiri tidak tahu seperti apa Sarereiket Sebanarnya.
Untuk bisa Mengetahui Sarereiket serti apa, Sebelumnya harus ada yang  Bertanya terlebih dahulu Kepada Orang yang sudah tahu sarereiket Yang sesunggunya. jangan Berpatokan dengan cerita orang -orang dulu yang pernah menginjak  Wilayah Sarereiket. dulu dan Sekarang sangatlah beda,dan perkembangannya begitu Sangat Luar Biasa.
Banyak cerita mengatakan Sarereiket itu adalah daerah yyang sangat Kumuh di Mentawai, Masyarakatnya masi Zaman Primitif ,ketinggalan Zaman. tidak Mengenal Pembangunan, dunia modern, Teknologi dll. Mereka hanya bisa hidup dengan Apa yang ada di sekitarnya,Sebenarnya ya sih.,,,itukan kan cerita dulu…!! sekarang tidak Boleh lagi disamakan Dengan cerita orang -orang yang sebelumnya,karna sekarang pembangunan fisik finansial, maupun Tatanan Kehidupan sudah hampir sama dengan kehidupan Mentawai lainnya. Ketika Orang lain bisa Sekolah ,Kuliah yang sebelumnya sarereiket tidak bisa ,sekarang Anak-Anak Yang begitu sudah Lebih banyak, yang dulunya berjalan diatas Tanah lumpur, berjalan kaki dari kecamatan Kedaerah sarereiket,sekarang bisa dilihat bahwa disarereiket juga bisa Menaiki  Alat transportasi yang sebelumnya tidak ada, Yang dulunya Bupati dipegang oleh Wilayah yang lain ,Sekarang Pemimpin Mentawai Adalah Anak sarereiket. Apa yang mau dicari disarereiket, hahhah pasti banya dong,,? jangan ragu sarereiket adalah Gudangnya Seni dan Budaya Mentawai. Tidak hanya Di dekat panatai yang mempunya tempat rekreasi, tetapi Sarereiket juga Mempunyai tempat Wisata yang sudah Terkenal Di manca Negara, tapi Kenapa orang Indonesia Tidak Mengetahuinya……?

Berkunjung Disarereiket banyak Untung lo… bisa melihat seni dan budaya asli Mentawai ,Sikerei,Turuk laggai,Air terjun Rumah Adat. dan Masih banyal lagi. jadi jangan Ragu lagi Ayo tetap Cinta Budaya dan Cinta Sarereiket.
So,,,, Sarereiket Hebat kan Hebatkan…!

FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA-BANDUNG

Bandung, 20 Oktober 2018 Oleh : Vincenplk Universitas Kristen Maranatha - Bandung memiliki sembilan (9) Fakultas dan dua puluh enam (26) ...