Kamis, 24 September 2015

Rumah Tradisional Mentawai

UMA (Rumah Tradisional Masyarakat Mentawai)
Oleh: Palikerei Sarokdog

Uma sebagai hunian tradisional di Mentawai kini kian terpinggirkan. Tidak banyak lagi masyarakat Mentawai yang tinggal di Uma terutama di Pulau Sipora dan Pagai Utara ataupun Selatan. Uma masih bisa ditemukan di Pulau Siberut terutama di sepanjang aliran sungai Silaoinan.
Uma yang merupakan pola permukiman atau perkampungan bagi tiap suku yang ada di Mentawai. Di aliran sungai Silaoinan, terdapat sejumlah uma dari beberapa suku diantaranya Uma Tetebburuk, Sabeileppa’ dan Sagulu. 
Secara fisik, Uma berbentuk rumah panggung dengan ukuran relative besar dan memanjang ke belakang. Uma harus dibuat berukuran besar sebab Uma tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal namun juga menjadi ntempat berkumpul dan bermusyawarah bagi seluruh anggota suku. Di Uma juga biasa digelar pesta adat (punen).
Di sekitar Uma, biasanya juga berdiri rumah-rumah lain yang lebih kecil dan sederhana yang disebut sapou atau lalep. Setiap sapou atau lalep dihuni satu keluarga inti yang merupakan anggota Uma.
Dalam proses mendirikan Uma, orang Mentawai tidak menggunakan paku. Kekuatan konstruksi didapat dari sistem sambungan silang bertakik dan sambungan berpasak yang piawai.
Langkah awal sebelum mendirikan Uma, dilakukan panaki yakni ritual meminta izin pada roh-roh di sekitar hutan di lokasi Uma yang akan didirikan. Setelah ritual panaki dilakukan, maka dilanjutkan dengan mengumpulkan bahan-bahan. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pria dewasa, bahan yang dikumpulkan antara lain kayu pohon yang dianggap bagus dan kuat untuk dijadikan tonggak dan papan. Sementara kulit pohon dapat dijadikan dinding Uma. Penebangan pohon dilakukan selektif dan dipilih jenis, besar dan kekuatannya.
Alat yang digunakan untuk menirikan Uma diantaranya oggut (beliung atau kampak untuk menebang pohon), tegge (parang) untuk memotong bahan-bahan dari bamboo atau pohon, tainuktuk (sejenis pahat untuk melubangi kayu atau tonggak), balugui (pisau kecil untuk meraut rotan), panusru (ketam kayu berbentuk seperti oggut).
Pendirian Uma dilakukan tiga tahap; pertama pendirian pondasi dan kerangka. Yang pertama dikerjakan adalah mendirikan tonggak sebagai pondasi Uma. Ada dua ukuran tonggak yaitu tonggak besar danpanjang (uggla) dan tonggak pendek (tumandei). Kedua tonggak dibuat dari batang pohon yang kuat dan tahan air. Setelah pemancangan uggla, dilanjutkan dengan memasang pagetaet, lalu tumandei dan diteruskan memasang po’po’. Selanjutnya memasang kerangka bagian atas Uma yaitu bai-bai, kemanen, siaukenen dan bubuk.
Tahap kedua, pemasangan atap (tobat), lantai (batlelengan) dan dinding (bagian samping dan belakang). Tobat biasanya dibuat dari daun sagu, bamboo dan rotan. Sementara bahan untuk lantai berasal dari pohon ariribuk. Pemasangan dinding dilakukan searah jarum jam yaitu dimulai dari sisi sebelah kanan, lalu bagian belakang dan diteruskan sisi sebelah kiri.
Tahap ketiga, pemasangan dinding bagian depan dan lantai Uma. Bagian terakhir membuat gare, sau-sau (pintu Uma), sabbau dan sailau.
Setelah pembuatan Uma selesai diadakan punen sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan karena semua proses pembanguna Uma telah selesai. Selain itu punen ditujukan untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh anggota Uma. Punen Uma diadakan dengan berbagai ritual yang dipimpin Sikebbukat Uma. Ritual pertama adalah pasibitbit atau pengusiran roh-roh jahat. Setelah pasibitbit, dilakukan panaki yakni ritual meminta izin pada rohroh untuk mengadakan pesta agar roh-roh tersebut tidak menganggu pesta mereka. Pada saat itu juga dipasang kinumbuk yang fungsinya untuk melakukan upacara panaki selanjutnya.
Setelah itu diadakan upacara Katugurut Uma yaitu upacara menempati Uma baru. Pesta diadakan beberapa hari dimana hari terakhir diadakan liatlajuk dimana sikebbukat uma memberkati daun-daun yang biasa ditanam sebagai mata pencarian seperti daun nilam, daun sagu.
Pada malam harinya, kaum perempuan pergi pangisau atau mencari ikan di sungai sementara para laki-laki berburu monyet atau rusa ke hutan. Hasil buruan lalu diperiksa, jika bagian jantungnya dinilai member pertanda baik, maka hewan buruan dibawa pulang, jika tidak maka perburuan dilanjutkan. Daging binatang hasil buruan disimpan untuk dimakan bersama anggota Uma sementara daging binatang yang membawa pertanda baik diberikan kepada anak lelaki yang belum menjalani eneget (pengenalan kegiatan berburu bagi anak laki-laki).
Seluruh tengkorak buruan yang didapat lalu dipajang di abak manang yang akan menjadi symbol suku dalam berburu.

Rabu, 23 September 2015

KEINDAHAN MENTAWAI



oleh : Palikerei Sarokdog
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berbicara tentang Mentawai, mungkin asing bagi sebagian orang yang belum mengenal Mentawai, bahkan mendengar kata Mentawai pun tidak pernah sama sekali. Ternyata benar, tidak semua orang tahu Mentawai itu seperti apa. Dan saya sudah membuktikannya selama menuntut ilmu di sebuah Perguruan Tinggi Swasta Universitas Kristen Maranatha Bandung. Selama kuliah hampir tiga tahun ini,teman-teman yang berasal satu jurusan dengan saya masih banyak yang bingung dan bertanya-tanya tentang Mentawai.
Apa benar sebagai warga negara Indonesia tidak mengenal Mentawai sama sekali?. Apa benar Kepulauan Mentawai itu tidak ada dalam peta Indonesia? Sehingga sampai saat ini tidak tahu sama sekali tentang keberadaan Mentawai. Padahal Mentawai itu unik dan menyimpan nilai estetika yang sangat luar biasa loh.. Apakah anda tidak tertarik mengenal keunikan dan Keindahan Mentawai?.
Mentawai berada dibagian paling barat Pulau Sumatera yang terdiri atas 70 pulau dan pulau. Diantara pulau-pulau tersebut ada 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni,yaitu Pulau Siberut,Pulau Sipora,Pulau Pagai Utara, Pagai Selatan yang mayoritas dihuni oleh suku asli Mentawai. Masing-masing 4 pulau besar tersebut memiliki intonasi bahasa yang berbeda-beda, tradisi yang berbeda-berbeda-beda,nama suku yang beragam, dan kehidupan sosial yang beragam pula,unik bukan.?
Mungkin itu adalah sekilas gambaran tentang Mentawai. Nah apakah anda juga ingin mengetahui keunikan dan nilai estetika Mentawai lainnya..?
Di Mentawai banyak hal-hal unik dan indah yang mestinya anda ketahui, diantaranya;


1. Sikerei atau Dukun(dokter Mentawai)


Sikerei atau dukun dilingkungan masyarakat Mentawai memiliki peran penting, mereka (Sikerei) adalah orang memiliki keahlian dalam pengobatan. Bahan bahan obat-obatan yang digunakan bukan obat yang sering kita lihat dirumah sakit atau poliklinik , tetapi bahan baku yang digunakan diambil dari berbagai tanaman yang ditumbuh di hutan Mentawai.

Meskipun mentawai sekarang sudah menjadi Kabupaten, puskesmas dan pustu sudah sampai ke desa-desa, namun Sikerei tetap tidak hilang dari keseharian masyarakat Mentawai terutama daerah Siberut(Pulau Siberut) yang memiliki budaya yang kental.
Untuk menjadi Sikerei tidak hanya laki-laki saja tetapi perempuan juga ada yang menjadi sikerei.
Untuk menjadi Sikerei(dukun) biasanya pada orang-orang tertentu saja, dan tidak semua orang Mentawai harus menjadi Sikerei. Karena mereka yang menjadi Sikerei biasanya merupakan faktor keturunan, mereka(Sikerei) harus melewati berbegai tahapan ritual khusus seperti mukeikei(berpantang). Untuk proses pengobatan dilakukan ketika bahan ramuan yang dikumpulkan sudah lengkap dan selanjutnya pengobatan diawali dengan tarian turuk laggai yang menggunakan bahasa Sikerei. Biasanya yang bisa memperjemahkan bahasa tersebut cuma mereka(Sikerei) saja.



2. UMA (Rumah Adat Tradisional Mentawai)

Struktur sosial tradisional masayarakat Mentawai adalah kebersamaan, mereka tinggal di rumah besar yang disebut juga “UMA” yang berada di tanah-tanah suku. Seluruh makanan, hasil hutan dan pekerjaan dibagi dalam satu Uma.Uma biasanya dihuni oleh 5 hingga 7 kepala keluarga dari keturunan yang sama.Uma menjadi pusat kehidupan bagi suku Mentawai. Di dalam Uma itulah, suku Mentawai tinggal, untuk menyelenggarakan pertemuan dan melaksanakan berbagai macam acara adat, seperti penikahan dan pengobatan. Uma juga menjadi tempat untuk menyembuhkan anggota keluarga jika ada yang sakit. Uma adalah rumah besar yang berfungsi sebagai balai pertemuan semua kerabat dan upacara-upacara bersama bagi semua anggotanya.



Uma terbuat dari kayu kokoh dan berbentuk rumah panggung yang dibawahnya digunakan sebagai tempat pemeliharaan ternak seperti babi. Selain UMA,ada juga macam bangunan lain yang disebut LALEP yang diperuntukan bagi suami istri yang sah secara adat. Bagunan lainnya adalah RUSUK (pondok) biasanya diperuntukan bagi anak-anak muda dan bebas untuk digunakan siapa saja.
Banyak wisatawan asing dan lokal yang datang ke Mentawai hanya untuk melihat bentuk dan design dan struktur UMA tersebut sebagai bahan untuk penelitian. Hebat bukan..?

3. Tato Mentawai

Banyak keunikan yang dimiliki oleh Mentawai salah satunya adalah Tato. Bagi orang Mentawai, tato merupakan busana abadi yang dapat dibawa mati. Atau, dengan kata lain, tato tradisi orang Mentawai hanya menjadi sebuah karya seni selama manusia yang memakainya hidup. Di Mentawai, tato dikenal dengan istilah titik. Tato atau titik merupakan sebuah karya seni yang sangat unik dan luar biasa karena memenuhi seluruh tubuh, mulai dari kepala sampai kaki.


Dikutip dari http://daerah.sindonews.com/ Suku Mentawai dikenal sebagai bangsa Proto Melayu, yang datang dari daratan Asia (Indocina), pada zaman Logam (1500 SM-500 SM). Dari situ, bisa disimpulkan bahwa tato Mentawai yang tertua di dunia, bukan tato Mesir yang baru dikenal pada 1300 SM.
Salah satu fungsi dari tato di Mentawai adalah menunjukkan identitas diri dan perbedaan status sosial seseorang. Selain berfungsi sebagai identitas diri, tato merupakan simbol keseimbangan alam. Benda-benda seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di atas tubuh. Mengapa orang Mentawai menggambarkan simbol-simbol dari alam? Lantas kapan orang Suku Mentawai boleh di Tato.? Mentawai menunggu kunjungan anda.......

4. Surfing


Mentawai dikenal sebagai surganya peselancar. Mengapa demikian? Karena Mentawai terkenal dengan laut yang menakjubkan dengan gulungan ombak yang indah. Dan selalu dicari oleh para peselancar diberbagai penjuru dunia.


Banyak peselancar yang tertarik datang ke Mentawai untuk bermain surfing hanya karena gulungan ombak yang menantang dan ekstrim. Sehingga sampai saat ini di Mentawai sendiri surfing telah menjadi ikon wisata bahari. Bagi para peselancar Mentawai atau Kepulauan Mentawai adalah surganya para peselancar sebagai tempat yang sempurna untuk menguji adrenalin. Apakah anda juga tidak tertarik bermain surfing di Bumi Sikerei Mentawai?

5. Air Terjun Kulukubug


Kulukubug merupakan salah satu tempat wisata yang banyak digemari oleh masyarakat Mentawai. Kulukubug(air terjun) berada diwilayah Sarereiket Dusun Kulukubug Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan.

Berada antara Dusun Rokdok dan Dusun Madobag. Air terjun Kulukubug dengan dua tingkatan setinggi 70 meter membuat pada wisatawan luar negeri maupun wisatawan lokal banyak yang datang hanya untuk menikmati keindahan yang ada. Luar biasa bukan.?

Mentawai dikenal sebagai daerah kepulauan yang memiliki sejumlah potensi alam yang dapat membuat pengunjungnya kagum atas keunikan dan keindahan yang dimiliki. Tidak hanya pada Sikerei(dukun),Rumah adat, Tato, atu pun Surfing tetapi banyak hal lain yang mesti anda ketahui, seperti Satwa Endemik,kehidupan sosial dan yang paling penting adalah adat istiadat yang selama ini ditekuni oleh masyarakat Mentawai.
Jadi bagaimana Sobat, apakah anda juga tertarik untuk mengunjunginya?

FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA-BANDUNG

Bandung, 20 Oktober 2018 Oleh : Vincenplk Universitas Kristen Maranatha - Bandung memiliki sembilan (9) Fakultas dan dua puluh enam (26) ...